Jumat, 14 September 2012

SERUAN MENGECAM "INTERNATIONAL JUDGE MUHAMMAD DAY"

 

Al-Azhar mengecam seruan "International Judge Muhammad Day" dan memberikan pesan tentang Islam

Siraaj
Kamis, 13 September 2012 09:48:13
KAIRO (Arrahmah.com) - Al-Azhar mengecam seruan apa yang disebut "International Judge Muhammad Day" di Barat dan media-media internasional yang diadakan oleh sekelompok orang gila dan pendendam, mereka yang selalu melakukan tindakan yang melecehkan Islam dan kaum Muslimin dengan dalih "kebebasan beropini dan berekspresi", dilansir Onislam.
Selain mengecam aksi tersebut yang telah membangkitkan kemarahan umat Islam di seluruh dunia, Al-Azhar juga menyampaikan beberapa pesan tentang Islam bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian.
Berikut adalah bagian dari pernyataan ulama Al-Ahzar Prof. Ahmad al-Tayib:
"1. Islam adalah pesan Ilahi yang diungkapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Nabi-Nya Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam. Islam adalah pesan universal untuk seluruh umat manusia, dan fitrah yang dengannya Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia.
Islam juga sebuah sumber petunjuk bagi orang-orang dalam seluruh urusan agama mereka, politik dan ekonomi. Islam mengajarkan perdamaian, keadilan dan menyeru untuk memberikan manfaat di antara semua orang.
Jadi, menuduh bahwa Islam adalah agama "positif" atau buatan manusia adalah tindakan kebodohan dan kekonyolan yang memperlihatkan penyimpangan dalam hal pemikiran dan pendapat. Itu bukanlah tuduhan yang baru, karena itu telah diulang-ulang oleh orang-orang kafir Quraisy pada semasa hidup Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, dan akan terus digaungkan oleh orang-orang yang menyimpang yang sama seperti mereka pada saat ini dan di masa yang akan datang.
2. Islam adalah agama yang menyerukan hidup berdampingan dan keakraban di antara orang-orang, dan mengacu pada ajaran dan logika yang menjaga "dialog peradaban" dan hidup berdamai secara berdampingan.
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil."" (Al-Mumtahanah: 8) (siraaj/arrahmah.com)

Fatah, Hamas Kecam Film Anti Islam

 

Jum'at, 14 September 2012


Hidayatullah.com—Fatah dan Hamas hari Kamis (13/9/2012) mengecam film anti Islam yang menghina Nabi Muhammad dan telah memicu demonstrasi di berbagai negara Muslim, lansir Maan (13/9/2012).
Fatah menyeru agar masyarakat internasional mengadopsi hukum internasional untuk melarang penghinaan atas para nabi dan memastikan penghormatan terhadap agama.
Film kontroversial itu telah menghina Nabi Muhammad dan juga dunia Islam dan Arab, dan tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi, kata jurubicara Fatah, Fayez Abu Aita.
Abu Aita menyambut kecaman dari pihak Kristen atas film tersebut.
Dala pernyataannya yang dirilis hari Kamis, uskup agung di kota Al Quds Atallah Hana menuding “mereka yang menyerang Islam” berusaha memicu “ketegangan sektarian.”
Pendeta Kristen Yunani Orthodoks Issa Misleh mengatakan, film itu merefleksikan rasisme dan kebencian terhadap Muslim dan pembuat film telah menyakiti perasaan milyaran orang. Dia menyeru agar para pengikut agama monoteis bersama-sama menentang kejahatan itu.
Di Gaza, Perdana Menteri Ismail Haniyah menyeru agar Washington meminta maaf kepada Muslim atas film tersebut. Ia mengatakan bahwa film itu bisa memicu revolusi di dunia Arab dan Islam.
Hamas meminta pemerintah Amerika Serikat menghukum pembuat film itu.
Dalam pernyataannya, Hamas menyatakan mengecam semua film yang melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad dan menganggapnya sebagai penghinaan terhadap simbol suci dan pelanggaran atas Islam.*

Tak Ada Lagi yang Tertipu Amerika Serikat

JAKARTA, (PRLM).- Ahlul Bait Indonesia menyatakan, pemerintah Amerika Serikat tak bisa lagi membohongi siapapun dalam kemenduaan mereka atas beredarnya film durjana yang menyerang pribadi suci dan mulia Nabi Muhammad SAW.
“Innocence of Muslims, film produksi sejumlah ektrimis Yahudi dan Kristen Koptik di Amerika, sebagai langkah biadab, amoral dan pelecehan tertinggi atas kepercayaan, pandangan dan perasaan muslimin sedunia," kata Sekretaris Jenderal Ahlul Bait Indonesia, Ahmad Hidayat, di Jakarta, Jumat (14/9/12).
Padahal, lanjut dia, di sejumlah negara Eropa seperti Perancis dan Jerman, ada undang-undang yang melarang penolakan atas peristiwa Holocaust dan bahkan di Jerman ada Undang-undang yang melarang penyebaran seluruh simbol Nazi yang mengunggulkan supremasi ras Arya.
“Kami mengutuk siapapun yang mendukung dan berdiri di balik film propaganda yang
bertujuan menyulut tensi kebencian dan perpecahan antara Muslimin dan Kristen,” kata Ahmad.
Kemunculan dan peredaran film itu di Amerika Serikat, lanjut Ahmad, mempertegas kalau pemerintahan Barack Obama memberi ruang yang lapang bagi suburnya provokasi, pisau kebencian, intoleransi dan syak prasangka pada kaum muslim.
“Sangat sulit bagi orang beragama manapun menerima komentar seorang Hillary Clinton yang berkeras menyebut film itu sebagai wujud kebebasan berekspresi,” kata Ahmad.
Ketua Umum Ahlul Bait Indonesia, Hasan Alaydrus, mengajak seluruh umat beragama di Indonesia untuk mengecam dan menyampaikan protes sekeras-kerasnya.
“Ini bukan kali pertama provokasi atas kepercayaan suci Islam keluar dari rahim ‘kebebasan bereskpresi’ di Amerika Serikat dan Eropa,” katanya seraya menyebut provokasi pembakaran Al
Qur’an oleh Terry Johns (pendeta pro Zionist Israel di Amerika) dan film pelecehan Islam karya politisi anti-Islam di Belanda, Geert Wilders.
Lebih jauh, Hasan berharap seluruh umat beragama di Indonesia memperkuat barisan demi meredam agitasi dan provokasi dari siapapun yang berniat menghancurkan jalinan indah kehidupan multikultur dan toleran di Indonesia. (A-78/A-108)***

Pernyataan Sikap Ikhwanul Muslimin Terkait Film “Anti Islam”

13/9/2012 | 25 Shawwal 1433 H Please wait
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print

dakwatuna.com – Satu setengah miliar umat Islam menghadapi penghinaan dan pelecehan yang ditujukan kepada pribadi pemimpin mereka, Rasulullah, penutup para nabi dan Rasul, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallamyang merupakan rahmat bagi semesta alam, yang diutus kepada seluruh manusia dengan syariat Islam, agama Tuhan semesta alam.
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah melakukan dakwah yang membawa manusia dari lembah keterbelakangan dan barbarisme ke puncak kemuliaan dan kemanusiaan. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam membawa cahaya, pemikiran yang cemerlang dan kemajuan bagi semua manusia. Beliau datang dengan ajaran tauhid yang tidak tercemar oleh perbuatan syirik kepada Allah Tuhan semesta alam. Beliau membawa ajaran untuk percaya kepada semua Rasul tanpa membeda-bedakan dan melebihkan salah satu di antara mereka dan beliau mengajari manusia untuk menghormati, memuliakan dan mengagungkan mereka. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan manusia untuk beriman kepada semua kitab suci agama samawi guna menyempurnakan akhlak yang mulia, mewujudkan kebebasan beragama dan beribadah, menghormati dan melindungi tempat-tempat ibadah semua agama, mewujudkan kebebasan berpendapat, berekspresi, dan kesetaraan di antara manusia, menegakkan keadilan, menghormati martabat manusia, menguatkan rasa solidaritas dan melakukan kerjasama dengan semua kelompok masyarakat.
Agama Islam telah menghormati hak asasi manusia sebelum semua manusia mengetahui apa itu hak asasi manusia. Dalam agama Islam, darah, harga diri dan harta mempunyai kehormatan yang tidak boleh diganggu dan diserang oleh siapa pun.
Pelecehan terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang telah terjadi berulangkali menunjukkan adanya kebencian dan sikap fanatik buta oleh beberapa pihak yang berada di belakangnya dan adanya kebodohan serta sikap melampaui batas dari orang yang mengizinkannya. Satu setengah miliar umat Islam tidak bisa mentolerir pelecehan yang dialamatkan kepada seorang manusia suci yang rela mereka tebus dengan harta yang paling mahal sekalipun. Tidak ada seorang pun yang bisa membatasi perasaan marahnya.
Kami menolak dengan tegas pelecehan terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam begitu pula dengan semua Nabi dan Rasul. Kami sangat mengutuk kejahatan ini dan menuntut supaya hukum diberlakukan kepada orang yang telah berani melecehkan kesucian sebuah agama. Jika tidak demikian maka tindakan tersebut akan menambah kebencian kaum muslimin kepada Barat pada umumnya dan Amerika pada khususnya; karena telah berani melecehkan kesucian agama Islam. Kami juga menuntut agar pelakunya segera ditangkap dan diadili.
Sikap melampaui batas dan pelecehan terhadap simbol agama tidak termasuk dalam kategori kebebasan berpendapat dan berpikir tetapi merupakan kejahatan dan penghinaan terhadap kesucian agama. Seharusnya negara-negara yang telah memproduksi film tersebut tidak mentolerir pelakunya sebab akan merendahkan kedudukan mereka di mata dunia Islam.
Barat telah menyatakan sikap tegas terkait sikap Hitler yang membunuh orang-orang Yahudi dan mempertanyakan jumlah korbannya padahal itu hanya aspek sejarah bukan kesucian sebuah agama. Oleh karena itu, merupakan hak bagi rakyat dan pemerintah negara-negara Islam untuk mengecam pelecehan ini dengan cara yang damai dan legal serta mengambil tindakan yang tepat agar hal ini tidak terulang lagi.
Pada saat yang sama kami juga menolak kekerasan dan pertumpahan darah yang timbul akibat pelecehan yang dilakukan beberapa orang terhadap Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam di samping sikap masa bodoh beberapa negara yang tidak mau bertindak tegas dalam hal ini sampai ada reaksi dunia Islam. Seharusnya negara-negara tersebut dalam menyikapi pelecehan terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah menyatakan sikap yang tegas dan membuat prosedur yang jelas dalam menghukum pelakunya, apalagi persiapan untuk [film] yang melecehkan Islam ini sudah didengar dan diketahui oleh sebagian negara. Sungguh mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Akhirnya, kami mengajak kaum muslimin untuk berpegang teguh dengan Al-Qur`an dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta mengikuti Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ini adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut dan memberikan contoh yang baik dalam menghadapi sebuah kejahatan. Pelecehan ini dilakukan pada saat masyarakat dunia berusaha untuk saling menghormati satu sama lain. Orang-orang yang melakukan pelecehan ini ingin merusak hubungan baik yang telah terjalin, memutus jalan yang diretas untuk integrasi peradaban, dan menyebarkan fitnah dalam masyarakat.
Allah Ta’ala telah berfirman, “…Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali. (QS. Asy-Syu’araa: 227)

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/09/22882/pernyataan-sikap-ikhwanul-muslimin-terkait-film-anti-islam/#ixzz26TmUwpHb

 Kami dari forum ISLAMIC CENTER mengecam "INTERNATIONAL JUDGE MUHAMMAD DAY" mari kita saling mengormati jika anda ingin dihormati.

---------------------Wassalamu'alaikum Wr. Wb--------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar